Sabtu, 06 Maret 2010

Keterhubungan Pada Graf Beraturan

ABSTRAK


Kata Kunci: Keterhubungan, Graf beraturan.

Teori graf merupakan salah satu cabang ilmu matematika yang banyak digunakan, karena teori-teorinya dapat diterapkan pada cabang-cabang ilmu matematika yang lain atau untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari seperti penjadwalan mata kuliah, perbaikan jaringan telekomunikasi, dan lain-lain. Salah satu pembahasan dalam teori graf yang masih jarang dibahas adalah tentang keterhubungan. Dalam penelitian sebelumnya keterhubungan yang dibahas hanya pada pembuktian-pembuktian teorema yang terkait saja. Kemudian dalam skripsi ini penulis mengembangkannya dengan membahas keterhubungan pada graf beraturan. Dalam kajian ini, graf beraturan yang digunakan adalah graf beraturan dua dan graf beraturan tiga.
Keterhubungan dalam graf ada dua macam, yaitu keterhubungan titik dan keterhubungan sisi. Keterhubungan titik pada graf G yang dinotasikan dengan didefenisikan dengan minimum titik yang apabila dihapus dari graf G akan membuat graf tersebut tidak terhubung atau menjadi graf trivial. Keterhubungan sisi pada graf G yang dinotasikan dengan adalah minimum sisi yang apabila dihapus dari graf G akan membuat graf tersebut tidak terhubung atau menjadi graf trivial.
Pada pembahasan diperoleh suatu teorema yaitu:
1. Suatu graf Cn dengan order n ( ) beraturan 2 maka atau keterhubungan titiknya adalah 2.
2. Suatu graf Cn dengan order n ( ) beraturan 2 maka atau keterhubungan sisinya adalah 2.
3. Suatu graf dengan order n ( ) beraturan 3 maka atau keterhubungan titiknya adalah 3.
4. Suatu graf dengan order n ( ) beraturan 3 maka atau keterhubungan sisinya adalah 3.
Untuk penulisan skripsi selanjutnya, penulis menyarankan untuk mengkaji masalah pola keterhubungan titik dan keterhubungan sisi pada graf beraturan secara umum.

untuk dapet Filex silahkan klik sini

Senin, 01 Februari 2010

ANALISIS PEMODELAN MATEMATIKA PADA PENGARUH SISTEM IMUN TERHADAP INFEKSI VIRUS HIV


ABSTRAK


Kata kunci: Model Matematika, Sistem Imun, Virus HIV, Infeksi Virus HIV.

Model matematika adalah suatu representasi dari suatu persamaan atau sekumpulan persamaan yang mengungkapkan perilaku suatu sistem. Model matematika merupakan suatu proses yang melalui tiga tahap yaitu perumusan model matematika, penyelesaian dan/atau analisis model matematika serta penginterpretasikan hasil ke situasi nyata.
Imunitas adalah keadaan kebal (imun) terhadap satu infeksi atau efek patologic suatu substansi. Kekebalan (imunitas) itu merupakan daya ketahanan tubuh terhadap segala suatu yang asing bagi tubuh. Sedangkan sumsum tulang belakang, timus, limpah, kelenjar limfe dan jaringan limfoid traktus gastrointestinalis merupakan organ-organ utama yang menyusun susunan (sistem) imunologik.
            HIV merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus yang dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4 sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan penyakit walaupun yang sangat ringan sekalipun. 
          Pengaruh sistem imun terhadap infeksi virus HIV dapat dimodelkan secara matematika dan membentuk suatu sistem persamaan diferensial tak linier orde satu sebagai berikut

Pada pembahasan diperoleh 2 titik tetap, yaitu titik tetap yang pertama menggambarkan ketiadaan infeksi virus HIV dalam tubuh, sedangkan titik tetap yang kedua menunjukkan kestabilan tubuh saat mengalami infeksi virus HIV.  
Dengan menggunakan sofware maple, diperoleh 2 nilai eigen yang mempunyai nilai sama. Nilai eigen tersebut semuanya bernilai negatif, hal ini menunjukkan bahwa titik keseimbangannya bersifat stabil.

Sabtu, 30 Januari 2010

ANALISIS MODEL MATEMATIKA PADA PENGARUH SISTEM IMUN TERHADAP INFEKSI VIRUS HIV

ABSTRAK


Kata kunci: Model Matematika, Sistem Imun, Virus HIV, Infeksi Virus HIV.

Model matematika adalah suatu representasi dari suatu persamaan atau sekumpulan persamaan yang mengungkapkan perilaku suatu sistem. Model matematika merupakan suatu proses yang melalui tiga tahap yaitu perumusan model matematika, penyelesaian dan/atau analisis model matematika serta penginterpretasikan hasil ke situasi nyata.
Imunitas adalah keadaan kebal (imun) terhadap satu infeksi atau efek patologic suatu substansi. Kekebalan (imunitas) itu merupakan daya ketahanan tubuh terhadap segala suatu yang asing bagi tubuh. Sedangkan sumsum tulang belakang, timus, limpah, kelenjar limfe dan jaringan limfoid traktus gastrointestinalis merupakan organ-organ utama yang menyusun susunan (sistem) imunologik.
HIV merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus yang dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4 sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan penyakit walaupun yang sangat ringan sekalipun.
Pengaruh sistem imun terhadap infeksi virus HIV dapat dimodelkan secara matematika dan membentuk suatu sistem persamaan diferensial tak linier orde satu sebagai berikut:
Pada pembahasan diperoleh 2 titik tetap, yaitu titik tetap yang pertama menggambarkan ketiadaan infeksi virus HIV dalam tubuh, sedangkan titik tetap yang kedua menunjukkan kestabilan tubuh saat mengalami infeksi virus HIV. 
Dengan menggunakan sofware maple, diperoleh 2 nilai eigen yang mempunyai nilai sama. Nilai eigen tersebut semuanya bernilai negatif, hal ini menunjukkan bahwa titik keseimbangannya bersifat stabil.

Untuk melihat Contoh Skripsi Lengkap Siahkan Klik Sini 

Jumat, 29 Januari 2010

PELABELAN SUPER SISI AJAIB (SUPER EDGE K MAGIC LABELING) PADA GRAPH STAR 1,n (n Bilangan Asli)


ABSTRAK

Kata Kunci : Graph Star, Pelabelan, Super Sisi Ajaib
           
Substansi dari teori graph adalah adanya titik dan sisi, dimana jika dua titik pada suatu graph tersebut diasumsikan sebagai suatu kejadian dan jika dihubungkan dengan suatu sisi, maka dapat diambil suatu pengertian bahwa ada dua buah kejadian yang mempunyai hubungan dan mempunyai nilai atau bobot. Salah satu kejadian yang termuat dalam Al-Quran yang terkait dengan pernyataan diatas adalah peristiwa Isra’ dan Mi’raj yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW.
 Pelabelan total sisi ajaib (edge magic total labeling) pada suatu graph (V, E) dengan order p dan ukuran q adalah fungsi bijektif dari V È E ke {1, 2, ...., p+q} sehingga untuk masing-masing sisi xy di G berlaku f(x) + f(xy) + f(y) = k, dengan k konstanta. Pelabelan super sisi ajaib (super edge magic labeling) adalah pelabelan total sisi ajaib pada graph G sehingga V(G) dipetakan ke himpunan {1, 2, ...., p}.
Graph Star adalah graph komplit bipartit K1,n atau Kn,1. Hal yang menarik dari graph ini adalah graph ini dapat dikenai pelabelan total sisi ajaib dan  pelabelan super sisi ajaib. Pada karya tulis ini akan dijelaskan bahwa graph star K1,n dengan titik sebanyak n, untuk n bilangan asli, adalah super sisi ajaib. 
Pelabelan super sisi ajaib pada graph star K1,n dengan n titik, n bilangan asli adalah didefinisikan sebagai berikut: 
Untuk titik u1 maka f(u1) = ­1   (selalu satu, karena menjadi core berlaku sampai titik ke-n)  
Untuk titik wi maka f(wi) = i + 1  untuk i = 1,2,3, . . . n
Untuk  (u1wi) sisi di graph star K1,n maka  f(u1wi) = -i + 2n + 2.
Dengan demikian, maka graph star dengan n titik (n bilangan asli) adalah super sisi ajaib dengan bilangan ajaib:
k = 2n + 4

Kamis, 28 Januari 2010

ANALISIS APROKSIMASI PADÉ DAN PENERAPANNYA PADA HAMPIRAN FUNGSI


ABSTRAK


Kata Kunci: Fungsi, Hampiran, Aproksimasi Padé
Persoalan matematika yang banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari biasanya dinyatakan dalam bentuk fungsi. Fungsi-fungsi tersebut sering tidak dapat diselesaikan dengan penghitungan secara eksak (biasa) sehingga perlu dilakukan perhitungan dengan hampiran (aproksimasi) untuk mendekati nilainya.
Pada umumnya, penghampiran terhadap nilai suatu fungsi terutama fungsi dalam deret pangkat tak hingga dilakukan ke dalam bentuk polinom karena polinom merupakan bentuk yang paling mudah dipahami, mudah dihitung dan hanya melibatkan pangkat-pangkat bilangan bulat sederhana. Namun, dalam kondisi tertentu suatu fungsi tidak dapat dihampiri dengan bentuk polinom. Dalam kondisi seperti ini, suatu fungsi dapat dihampiri ke dalam bentuk fungsi rasional menggunakan aproksimasi Padé.
Suatu fungsi rasional yang didefinisikan sebagai , dengan disebut aproksimasi Padé pada fungsi jika memenuhi persamaan , dimana merupakan sisa pemotongan untuk suku ke-(L+M+1). Metode aproksimasi Padé dalam beberapa hal memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan metode aproksimasi polinom.
Adapun langkah-langkah dalam mengkonstruksi aproksimasi Padé yang sesuai dengan deret pangkat (power series) dapat dilakukan dengan cara-cara berikut: (1) mendefinisikan suatu fungsi ke dalam ekspansi deret Maclaurin, (2) mengasumsikan suatu fungsi rasional yang didefinisikan sebagai , dengan untuk menghampiri fungsi sehingga berlaku , (3) membentuk suatu sistem persamaan koefisien untuk masing-masing konstanta pada variabel , dan (4) menentukan koefisien-koefisien pembilang dan penyebut fungsi rasional dengan menyelesaikan sistem persamaan koefisien yang diperoleh.

PEWARNAAN TITIK PADA GRAF YANG BERKAITAN DENGAN SIKEL

ABSTRAK


Kata Kunci: Pewarnaan titik, Graf Sikel, Bilangan Kromatik


Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang sangat berpengaruh pada disiplin ilmu lainnya. Salah satu cabang dari disiplin ilmu matematika adalah teori graf yang di dalamnya terdapat satu pokok bahasan yang menarik, yaitu masalah pewarnaan titik.
Pewarnaan titik pada graf adalah pemberian warna untuk setiap titik pada graf sehingga tidak ada dua titik yang terhubung langsung berwarna sama. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk (1) Menentukan bilangan kromatik pewarnaan titik pada graf yang berkaitan dengan Sikel. (2) membuktikan rumus menentukan bilangan kromatik pewarnaan titik pada graf yang berkaitan dengan Sikel.
Dalam kajian ini, penulis menggunakan graf sikel sebagai acuan untuk pewarnaan titik pada graf yang lainnya, yakni graf roda, graf gear, graf helm, graf helm tertutup dan graf bunga. Selanjutnya, pada pokok bahasan nanti penulis akan menjelaskan tentang bagaimana menentukan rumus dari bilangan kromatik pada pewarnaan titik secara mudah pada graf-graf tersebut sekaligus pembuktian dari rumus-rumus tersebut.
Berdasarkan hasil pembahasan dapat diperoleh bahwa rumus umum untuk pewarnaan titik pada graf Sikel adalah = 2 untuk n genap dan = 3 untuk n ganjil, sedangkan rumus umum untuk pewarnaan titik pada graf Roda adalah = 3 untuk n genap dan = 4 untuk n ganjil. Untuk rumus umum pewarnaan titik pada graf Gear adalah = 3 untuk n genap dan = 4 untuk n ganjil, sedangkan rumus umum untuk pewarnaan titik pada graf Helm adalah = 3 untuk n genap dan = 4 untuk n ganjil. Untuk rumus umum pewarnaan titik pada graf Helm tertutup adalah = 3 untuk n genap dan = 4 untuk n ganjil, sedangkan rumus umum untuk pewarnaan titik pada graf Bunga adalah = 3 untuk n genap dan = 4 untuk n ganjil.

APLIKASI METODE PANGKAT DAN METODE DEFLASI DALAM MENGAPROKSIMASI NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN PADA MATRIKS

ABSTRAK


Kata kunci: metode pangkat, metode deflasi, nilai eigen, vektor eigen

Nilai eigen pada umumnya memberikan cara mudah untuk mendapatkan solusi berbagai bidang keilmuan. Karena permasalahan nilai eigen cukup penting kegunaannya, maka berbagai metode yang digunakan untuk menemukan nilai eigen menjadi penting untuk dipelajari.

Metode numerik memberikan suatu cara alternatif yang digunakan untuk menemukan nilai eigen dan vektor eigen dari suatu matriks. Cara yang digunakan dalam metode numerik ini termasuk unik karena dalam penyelesaiannya hanya diperlukan operasi-operasi aljabar biasa.

Salah satu metode dalam analisis numerik yang bisa digunakan untuk mencari nilai eigen dan vektor eigen yaitu metode pangkat. Dengan metode pangkat ini, nilai eigen yang berupa bilangan real dan vektor eigennya dapat ditemukan secara bersamaan menggunakan proses yang sama sehingga jika nilai eigen dari suatu matriks ditemukan, maka secara otomatis vektor eigen dari matriks yang bersangkutan akan diperoleh. Dalam mencari nilai eigen dan vektor eigen menggunakan metode pangkat, semakin banyak iterasi yang dilakukan, maka semakin baik hasil yang diperoleh.

Meskipun metode pangkat bisa digunakan untuk mengaproksimasi nilai eigen dan vektor eigen dari matriks, akan sulit untuk mengaproksimasi nilai eigen keseluruhan dari matriks tersebut. Oleh sebab itu, diperlukan metode deflasi berturut-turut untuk menemukannya.

Untuk menemukan nilai eigen mutlak terbesar dari suatu matriks, digunakan metode pangkat langsung. Sedangkan untuk menemukan nilai eigen mutlak terbesar kedua, ketiga, dan seterusnya, dapat digunakan metode deflasi. Dengan menggabungkan kedua metode ini, semua nilai eigen dari suatu matriks akan dapat ditemukan.

APLIKASI METODE TAKAGI-SUGENO PADA CARA KERJA MESIN CUCI

ABSTRAK



Kata Kunci : Logika Fuzzy, Metode Takagi-Sugeno, Mesin Cuci

Logika adalah cabang matematika yang penting dan diperluas sebagai logika fuzzy. Secara umum logika fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang input ke dalam ruang output. Aplikasi logika fuzzy sudah mulai dirasakan pada beberapa bidang, salah satu aplikasi terpentingnya adalah untuk membantu manusia dalam melakukan pengambilan keputusan.
Sudah banyak peralatan sekarang yang mengadopsi logika fuzzy diantaranya adalah mesin cuci. Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode Takagi-Sugeno yang diaplikasikan pada cara kerja mesin cuci yaitu metode yang menggunakan pendekatan sistematis aturan fuzzy dari himpunan data input-output yang diberikan. Secara umum aturan fuzzynya berbentuk: IF x is A AND y is B THEN z = f (x,y).
Pada cara kerja mesin cuci terdiri dari dua proses yaitu proses pencucian serta proses pembilasan dan pengeringan. Pada proses pencucian inputnya berupa jumlah air, jumlah deterjen dan berat pakaian, kemudian dengan menggunakan proses pengujian 1 dan 2 didapatkan hasil output berupa waktu putaran pencucian. Sedangkan pada proses pembilasan dan pengeringan input berupa jumlah air, berat pakaian dan jumlah pelembut, kemudian dengan menggunakan proses pengujian 1 dan 2 didapatkan hasil output berupa waktu putaran pembilasan dan pengeringan. Hasil ouput pada proses pencucian, pembilasan dan pengeringan didapatkan dari menghitung nilai rata-rata terbobot (z). Pada proses pencucian hasil output untuk penghitungan 1 yaitu z = 15 menit untuk penghitungan 2 yaitu z = 21,51 menit, artinya dengan memasukkan variabel input pada proses pencucian membutuhkan waktu untuk mencuci selama 15 menit dan 20 menit. Sedangkan pada proses pembilasan dan pengeringan hasil output untuk penghitungan 1 yaitu z = 20 menit dan penghitungan 2 yaitu z = 28,44 menit, artinya dengan memasukkan variabel input pada proses pembilasan dan pengeringan membutuhkan waktu untuk mencuci selama 20 menit dan 28,44 menit
Pada pembahasan skripsi ini metode yang digunakan pada cara kerja mesin cuci adalah metode Takagi-Sugeno, oleh karena itu diharapkan pada skripsi yang lain dapat dikembangkan dengan metode lain dan menambah variabel yang lebih banyak.

PENYELESAIAN PERSAMAAN PELL DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA PQa DAN METODE MATRIKS


ABSTRAK

Kata kunci : Persamaan Pell, Algoritma PQa dan Metode Matriks.
Persamaan Diophantine merupakan persamaan polynomial yang mensyaratkan selesaiannya berupa bilangan bulat. Persamaan Diophantine dibagi menjadi dua, yaitu persamaan Diophantine linier dan non linier. Persamaan yang berbentuk merupakan bagian dari persamaan Diophantine non linier dengan diberikan koefisien D bilangan bulat positif bukan kuadrat sempurna dan konstanta N berupa bilangan bulat. Variabel x dan y adalah selesaian dari persamaan tersebut. Persamaan ini disebut dengan persamaan Pell. Menyelesaikan persamaan Pell dapat dilakukan dengan berbagai metode. Metode Brahmagupta dan pecahan berulang telah digunakan untuk membahas persamaan Pell dengan konstanta pada skripsi sebelumnya. Kesempatan kali ini penulis perkenalkan penyelesaian persamaan Pell yang berbentuk dengan menggunakan algoritma PQa dan metode matriks.
1. Menyelesaikan persamaan Pell dengan algoritma PQa dapat dilakukan dengan beberapa langkah sebagai berikut:
a. Menentukan apakah: , , dan 2 atau 3 (mod 4)
b. Menentukan nilai dari , Pi dan Qi dengan rumus:
, , , dan ,
c. Menentukan nilai xi dan yi dengan dengan rumus:
dan
d. Mensubtitusi nilai x dan y ke dalam persamaan Pell untuk mengetahui apakah x dan y merupakan solusi dari persamaan Pell atau .
2. Menyelesaikan persamaan Pell dengan metode matriks dapat dilakukan dengan rumus-rumus sebagai berikut:
a. Untuk persamaan Pell , maka ,
Untuk persamaan Pell , maka,

Super Edge Magic Labeling pada Graph Ulat Model ” >------- ” dengan Panjang n Titik

ABSTRAK



Kata kunci: graph, pelabelan, total sisi ajaib.

Pelabelan total sisi ajaib super (edge magic total labeling) pada suatu graph (V, E) dengan order p dan ukuran q adalah fungsi bijektif f dari V  E ke himpunan {1, 2, 3, …, p + q} sehingga untuk masing-masing sisi xy di G berlaku f(x) + f(xy) + f(y) = k, dengan k konstanta. Pelabelan total sisi ajaib yang memetakan V ke {1, 2, …, p} disebut pelabelan sisi ajaib super (super edge-magic labeling). Graph yang dapat dikenakan pelabelan sisi ajaib super disebut graph sisi ajaib super. Pada karya tulis ini akan dijelaskan bahwa graph ulat model “ ” dengan panjang n, untuk n bilangan asli, adalah sisi ajaib super.
Graph ulat model “ “dengan panjang n dapat digambar sebagai berikut:

n :



Dengan demikian maka himpunan titik pada n adalah
V ( n ) = {x1, x2, x3, v1, v2, v3, ... , vn-1, vn}
dan himpunan sisi pada n adalah
E ( n ) = {x1v1, x2 v1, x3 v1, v1 v2, v2 v3, v3 v4, ... , vn-1vn}
Jadi, order dari n adalah
p ( n ) = n+3
dan ukuran dari n adalah
q( n) = n+2
Jadi, p( n ) + q( n ) = 2n + 5.

Pelabelan super sisi ajaib pada graph ulat model dengan panjang n, n bilangan asli ganjil adalah fungsi f dari V( n )  E( n ) ke {1, 2, 3, …, 2n+5} yang didefinisikan sebagai berikut:
f(xi) = i untuk i = 1,2,3
f(vi) = n +i+6 untuk i ganjil 1≤ i ≤ n

2
f(vi) = i + 6 untuk i genap 1≤ i ≤ n

2
f(xiv1) = 2n – i + 6 untuk i = 1,2,3
f(v1v2) = 2n – i + 3 untuk i = 1,2,3, … , n-1
Bilangan ajaibnya adalah k = 5n +19

2
Pelabelan super sisi ajaib pada graph ulat model dengan panjang n, n bilangan asli genap adalah fungsi f dari V( n )  E( n ) ke {1, 2, 3, …, 2n+5} yang didefinisikan sebagai berikut:
f(xi) = i untuk i = 1,2,3
(vi) = n +i+7 untuk i ganjil 1≤ i ≤ n

2
f(vi) = i + 6 untuk i genap 1≤ i ≤ n

2
f(xiv1) = (2n) – i + 6 untuk i = 1,2,3
f(v1v2) = 2n – i + 3 untuk i = 1,2,3, … , n-1

Bilangan ajaibnya adalah k = 5n +20

2
Saran yang dapat disampaikan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Kepada pembaca yang tertarik pada teori graph disarankan untuk melakukan penelitian mengenai pelabelan super sisi ajaib pada jenis-jenis graph ulat lainnya.
b. Kepada pembaca yang tertarik pada teori graph disarankan untuk melakukan penelitian mengenai pelabelan super sisi ajaib pada jenis graph yang lain.
c. Kepada pembaca, khususnya mahasiswa jurusan matematika yang tertarik pada teori graph, disarankan untuk melakukan penelitian serupa yakni mengenai pelabelan super sisi ajaib pada graph ulat model dengan panjang n, n bilangan asli. Hal ini dilakukan karena pelabelan merupakan pengkonstruksian fungsi, maka dimungkinkan peneliti yang lain menemukan rumus fungsi yang lain sehingga graph ulat tersebut tetap super sisi ajaib.

PENDUGAAN PARAMETER REGRESI NON LINEAR COBB-DOUGLAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE NEWTON RAPHSON

ABSTRAK



Kata Kunci: Pendugaan parameter, Regresi Nonlinier Cobb-Douglas, Metode Maksimum Likelihood, Deret Taylor, Newton Rapshon.

Inferensia dalam persoalan model Cobb-Douglas merupakan salah satu bentuk inferensi statistik yang berguna untuk mengatasi beberapa persoalan inferensi yang terkait dengan kombinasi dari beberapa distribusi, dimana bentuk distribusi yang satu merupakan distribusi parametrik, sedang yang lain merupakan distribusi nonparametrik. Untuk melakukan inferensi, misal penentuan model dan statistik uji distribusi non linier Cobb-Douglas, dapat digunakan metode maksimum likelihood dan dilanjutkan dengan metode newton rapshon.
Penduga parameter model regresi nonlinier Cobb-Douglas diperoleh dengan mengunakan metode maksimum likelihood yang diasumsikan berdistribusi normal kemudian menganalisis penduga terlebih dahulu, untuk memperoleh penduga model regresi Cobb-Douglas dengan pendekatan deret taylor ordo dua sehingga di peroleh metode Newton Rapshon,
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa bentuk umum dari penduga parameter model regresi non linear Cobb-Douglas dengan metode iterasi Newton Raphson adalah :



dengan



maka penduga parameter berbentuk skalar.

MENENTUKAN PELABELAN TOTAL SISI AJAIB DAN KONSTANTA AJAIB TERKECIL PADA GRAF SIKEL, LINTASAN DAN STAR

ABSTRAK

Nada, Bahrin. 2008. Menentukan Pelabelan Total Sisi Ajaib dan Konstanta Ajaib Terkecil pada Graf Sikel, Lintasan dan Star.


unci: Pelabelan Total Sisi Ajaib (EMT), Konstanta Ajaib Terkecil, Graf Sikel (Cn), Graf Lintasan (Pn) dan Graf Star (K(1,n))

.

Pelabelan total sisi ajaib pada graf G(p,q) adalah fungsi f yang bersifat satu-satu dan pada dari V(G)ÈE(G) ke himpunan bilangan bulat dengan sifat setiap sisi xy pada graf G yang diberikan berlaku , untuk suatu konstanta k dan konstanta k disebut konstanta ajaib dari G. Konstanta ajaib terkecil adalah nilai minimum dari semua k dimana k merupakan konstanta ajaib dari graf super ajaib. Lebih lanjut f adalah pelabelan super ajaib dari graf G jika . Dan suatu graf dikatakan ajaib jika terdapat pelabelan ajaib pada graf tersebut.

Pada skripsi dibahas pelabelan total sisi ajaib dan konstanta ajaib terkecil pada graf sikel (Cn), graf lintasan (Pn) dan graf star (K(1,n))

. Berdasarkan pembahasan skripsi ini bahwa setiap graf sikel dengan n bilangan asli ganjil dan adalah total sisi ajaib dengan konstanta ajaib terkecil , setiap graf lintasan dengan n bilangan asli genap adalah total sisi ajaib dengan konstanta ajaib terkecil dan setiap graf lintasan dengan n bilangan asli ganjil adalah total sisi ajaib dengan konstanta ajaib terkecil dan setiap graf star dengan n bilangan asli adalah total sisi ajaib, dengan konstanta ajaib terkecil

Pembahasan mengenai pelabelan total sisi ajaib dan konstanta ajaib terkecil ini masih terbuka bagi peneliti lain untuk melanjutkan pada jenis-jenis graf yang lain seperti graf tangga, graf pohon, graf buku dan lain sebagainya dan juga dapat melanjutkan untuk mencari nilai konstanta ajaib terbesar (maksimum) pada graf-graf tersebut.